Cerita Pelanggan Langgeng Florist

“Karena setiap bunga punya kisahnya sendiri

Kami percaya bahwa bunga lebih dari sekedar hadiah, mereka adalah bagian dari cerita hidup seseorang.

Di sini, kami menuliskan kembali kisah-kisah paling berkesan dari pelanggan Langgeng Florist dalam bentuk cerita pendek, dengan izin mereka tentunya. Selamat membaca dan merasakan kehangatan dari setiap kelopak kata.

Daftar Cerita

Buket Wisuda dan Air Mata Ibu

 

“Aku janji, kalau aku lulus, Ibu yang pertama nerima bunga dariku.”

 

Kalimat itu dilontarkan oleh seorang anak SMA kepada ibunya, bertahun-tahun lalu.
Kalimat yang mungkin hanya dianggap bercanda saat itu. Tapi tidak oleh Reza.

 

Dan pada pagi yang hangat di bulan Juli, janji itu akhirnya ditepati.

 

Pesanan datang lewat WA Langgeng Florist.

 

“Kak, aku wisuda besok. Bisa gak aku kirim bunga buat Ibu? Tapi bukan yang romantis ya. Bunga yang ‘berterima kasih’ gitu.”

 

Kami menyarankan beberapa pilihan, buket dengan gerbera, krisan, atau bunga matahari. Tapi Reza bersikeras

 

“Boleh pakai lili gak, Kak? Soalnya Ibu suka banget. Tapi aku gak mau yang sedih, ya.”

 

Dia ingin buket lili putih—tapi ditambahkan dengan bunga kuning cerah dan pita biru, warna almamaternya.

 

Reza bercerita dalam pesan-pesan pendek.
Tentang masa kecilnya, tentang Ibu yang membesarkannya seorang diri setelah Ayah pergi, tentang malam-malam ujian saat ia belajar sambil ditemani suara kompor dan bau telur dadar.
Tentang sepatu pertamanya yang dibelikan oleh sang ibu.
Tentang doa yang tak pernah henti.
Tentang janji kecil yang pernah ia ucapkan di tahun pertama SMA.

 

Buket itu kami siapkan dengan hati-hati.

Tiga tangkai lili putih di tengah.
Bunga aster kuning di sekeliling.
Sedikit daun dan pita biru muda.
Dan di dalam kartu kecil, tertulis:

 

“Buat Ibu. Karena dari semua pencapaian, namamu yang paling duluan aku sebut dalam hati.”

 

Bunga itu dikirim ke rumah Reza pagi-pagi, sebelum ia berangkat ke kampus.
Ia sendiri yang menyerahkan ke Ibunya.
Bukan untuk difoto. Bukan untuk dipamerkan.

 

“Terima kasih banyak, Kak. Ibu gak banyak ngomong. Cuma senyum... terus nangis pelan.”

 

 

Di Langgeng Florist, kami percaya bahwa bunga bukan hanya hadiah untuk momen-momen besar. Tapi juga untuk orang-orang yang diam-diam menjadi alasan dari semua momen itu.

Kadang, satu buket kecil bisa menjadi ucapan terima kasih yang tak pernah sempat diucapkan selama bertahun-tahun.

 

Cerita ini ditulis ulang oleh Tim Cerita Langgeng Florist berdasarkan pengalaman nyata pelanggan. Beberapa bagian telah disesuaikan untuk menjaga privasi dan memperkuat narasi.

 

Kategori: Cerita Pelanggan
Penulis: Tim Cerita Langgeng Florist